Pengalaman Saya Ketika Ikut Terjun Dalam Bisnis Emping Melinjo

Kali ini saya ingin membagikan salah satu pengalaman yang cukup berharga dalam bisnis kuliner, yaitu ketika saya ikut terjun dalam sebuah bisnis produksi emping melinjo. Kalau kalian tidak tahu apa itu emping melinjo, silakan cari artikel lengkapnya di google. Emping melinjo adalah sebuah keripik yang cukup banyak diminati di Indonesia, bahan bakunya dari biji melinjo, suatu pohon yang memiliki banyak kegunaan mulai dari daun mudanya yang biasa disebut SO untuk bahan masakan seperti sop, lalu melinjo muda yang bisa dimasak, kulit melinjo yang juga bisa dijadikan masakan enak, dan bijinya yang bisa dibuat menjadi emping yang enak dan lezat.


Beberapa tahun yang lalu, saya melihat tetangga yang merupakan teman saya sendiri sedang merintis bisnis emping melinjo. Setelah saya lihat, ternyata dia cukup telaten dan bisa bertahan dengan bisnisnya itu meski dikerjakan sendirian. Akhirnya saya tertarik dan ikut terjun dalam bisnis itu, modal yang saya keluarkan tidak terlalu banyak karena memang masih kecil usahanya.

Proses pembuatan emping melinjo terbilang mudah namun perlu ketekunan, mulai dari mencari melinjo di pasaran (biasanya teman saya membeli langsung di pohonnya dan memetiknya sendiri). Lalu kami mengupas melinjo itu, mengambil bijinya dan menjual kulitnya. Biji melinjo harus dibiarkan beberapa waktu dulu karena masih ada sisa getah yang menempel di dalamnya.

Setelah siap diproses, kami kemudian memasak biji melinjo dengan cara disangrai, kalau tidak salah waktu itu kami memakai wajan besi di atas tungku tradisional, di atas wajan ada pasir yang digunakan sebagai penghantar panas. Biji melinjo dimasukkan ke dalam wajan beberapa menit saja, karena kalau kelamaan bisa gosong dan tidak bisa digunakan lagi.

Setelah matang, kami menupas biji melinjo dengan cara menggepreknya menggunakan palu dari bahan kayu, tidak sampai hancur agar masih bisa dibentuk jadi keripik. Dengan hati-hati dan cekatan, kami menumbuk biji melinjo yang sudah dimasak dan dikupas, ditumbuk sampai pipih dengan ketipisan tertentu.

Jika sudah selesai, keripik tadi harus dijemur di bawah sinar matahari selama 1 hari dan selanjutnya digoreng hingga gurih, Terkadang kami tidak perlu menggorengnya karena sudah ada yang membeli setengah matang untuk digoreng sendiri dengan mencampurnya dengan bumbu lainnya sebagai penambah rasa.

Rasa emping yang gurih dan agak getir nyatanya banyak disukai orang Indonesia, terbukti saat ini banyak sekali produk keripik melinjo yang saya temui di pasaran dengan berbagai rasa tambahan. Keuntungan dalam bisnis ini juga lumayan besar loh, setidaknya bisa mencapai 2x lipat dari modalnya, dan harga emping di pasaran lumayan mahal juga dengan pemina yang besar.

Produk kami saat itu laris manis di pasaran saat itu karena memang tidak ada siangan bisnis, namun karena keretakan hubungan bisnis akhirnya kami harus berpisah dan teman saya terus melanjutkan bisnis ini. Namun pengalaman ini cukup memberikan pelajaran untuk saya, memanfaatkan banyak hal di sekitar kita untuk dijadikan sumber penghasilan ternyata bisa, dan saya mengakui kalau teman saya adalah orang benar-benar telaten dalam bisnis, kini dia sukses meski tidak dengan usaha emping itu lagi.

0 Response to "Pengalaman Saya Ketika Ikut Terjun Dalam Bisnis Emping Melinjo"

Post a Comment

wdcfawqafwef